Berdasarkan analisa Kontras, penggunaan kekuatan dan senjata berlebihan menjadi pokok masalah yang seringkali menimbulkan jatuhnya korban.

Ardi menyebut sejumlah persoalan besar yang semestinya menjadi fokus pembenahan kepolisian, antara lain praktik penyiksaan dan kekerasan "yang membudaya kuat" dan "akuntabiitas yang rendah" terkait penanganan perkara.

Pada Senin, sebuah laporan FBI menemukan bahwa serangan penembakan massal telah berlipat ganda sejak pandemi virus corona dimulai pada 2020.

Boerhanuddin juga menyebut, bekas proyektil yang berada di TKP hanya alibi. Padahal pistol milik Yosua sengaja ditembakkan ke arah dinding supaya terkesan ada peristiwa baku tembak.

Namun demikian ia belum bisa membeberkan pasal apa yang akan dikenakan kepada terduga pelaku dengan alasan masih menunggu hingga sidang digelar.

Rekaman CCTV yang menjadi petunjuk penyidik, lanjut Abimanyu, tidak secara pasti bahwa benar-benar kelima terdakwa itulah yang melakukan penganiayaan yang berujung kematian.

"Turunnya tingkat kepercayaan publik ini bagus, dalam arti kita bisa dorong terus untuk melakukan reformasi kepolisian yang lebih total.

Dia mengeklaim bahwa Kapolri telah melakukan "tindakan tegas" dan "langkah kongkrit" terhadap anggotanya yang terbukti melakukan pelanggaran.

Sebab, banyak kejanggalan yang ditemukan, seperti luka sayatan dan lebam di tubuh jenazah dan rusaknya CCTV saat kejadian.

Media lokal melaporkan penembak yang masih remaja itu kemungkinan merupakan seorang siswa sekolah menengah setempat.

'Klitih' di Yogyakarta: 'Mata saya dilakban dan dipukul' - terdakwa alami kekerasan agar mengaku, rekayasa kasus membuat citra polisi kian 'terpuruk'

"Bukti chat antara terduga pelaku dan korban sudah kami dapatkan dan penjelasan dari terduga korban, dan masih mencari bukti-bukti click here yang lain."

Serka Hendri menyebut seiring bertambah usia, Rendi mulai menanyakan perihal kondisinya yang hanya memiliki satu tangan.

Tuduhan oknum aparat polisi melakukan rekayasa kasus terus bergulir dan mengakibatkan citra kepolisian semakin "terpuruk", pegiat dan pakar kembali menyerukan reformasi total di tubuh kepolisian. Namun staf ahli Kapolri mengeklaim kepolisian telah melakukan "langkah penindakan yang kongkrit".